Agak telat untuk posbar. Tema kali ini adalah Buku Rating 1-2. Ih, waw. Tantangan banget. Biasanya buku-buku itu kan justru dihindari. Tadinya saya mau membaca novel, tapi karena teman yang mau saya pinjam novel itu belum selesai membacanya, saya pun mengobrak-abrik simpanan saya. Karena biasanya saya membeli novel dengan sudah melihat Goodreads dulu, saya jarang mempunyai novel dengan rating 1-2. Ada sih, tapi novel itu masih melekat di ingatan jadi saya belum mau membacanya lagi.
Oke, langsung saja menuju review.
Judul buku: Rahasia Taman Bunga
Penulis: Ryo Arisawa
Penerbit: Elex Media Komputindo
Penerjemah: M. Gunarsah
ISBN: 979-20-1103-x
Buku ini saya dapatkan dari
sepupu sewaktu SD atau SMP. Sepertinya
semula buku ini berstatus “pinjaman”, tapi entah mengapa sepertinya buku ini
menjadi “hak milik”. Well, kalau saya
tanya kapan buku ini dikembalikan, my
parent said “entar aja”.
Judul buku ini menggunakan kata “Rahasia”,
tapi sebetulnya isi buku ini tidak terlalu rahasia.
Empat bersaudara bersaing mencari jodoh karena di hari ulang
tahun ke-16 si bungsu, Kasumi, ibu mereka mengumumkan hal penting. Anak yang
paling terlambat menikah atau bertunangan akan dijodohkan dan harus menjadi
penerus toko bunga keluarga.
Ide ceritanya seru, tapi plot
terlalu pendek jadi kurang detail. Aroma persaingan Kasumi dan Yuka untuk mendapatkan
cowok yang sama juga kurang terasa. Ditambah dengan gambar yang agak kasar, mungkin
itu sebabnya komik ini mendapat rating kurang di Goodreads.
Saya justru lebih menyukai dua
cerita selanjutnya, Countdown dan Kenangan SMP.
Countdown menceritakan Ema yang
mencari pacar menjelang akhir tahun. Dia berjanji dengan teman SMP-nya untuk double date pada akhir tahun pertama di
SMA. Dia mengincar Shiigi, tapi dia justru terjebak dalam latihan ski bersama
Yoshiki. Biasa banget kan? Tapi kalau membaca sambil mengingat masa unyu dulu (tapi saya nggak pernah punya deadline semacam ini, ya),
cerita ini not bad, malah kesannya
tidak lebay seperti cerita-cerita sintrenton di tipi.
Kenangan SMP menceritakan Sayako
dan He yang saling menyatakan perasaan sewaktu kelas 6 SD. Mereka masuk SMP
yang sama. Menjelang kelulusan SMP, Sayako mulai takut mereka akan masuk SMA
yang berbeda. Sayako bisa masuk SMA favorit, sedangkan He sebaliknya. Bisa lulus
saja sudah bagus. Sayako juga mulai memikirkan pernyataan mereka sewaktu SD,
apakah pernyataan itu benar atau hanya main-main karena waktu itu mereka masih
kecil.
Dulu sih saya suka-suka saja
komik ini. Selain karena saya membacanya waktu masih sangat lugu (:P), saya
juga belum membaca terlalu banyak serial cantik yang bagus. Sekarang saya
merasa komik ini terlalu sederhana. Well,
dari tokohnya memang sudah jelas sih komik ini diperuntukan untuk kisaran usia
berapa, usia-usia yang masih memimpikan bertemu prince charming di sekolah.
Jadi, ini kesan saya mengenai
komik ini: gambarnya agak kasar, terjemahannya beberapa ada yang rancu,
ceritanya sederhana, tipikal cerita yang dibaca agar tidak mengantuk saat
menunggu konsumen.
Komik ini bisa dibaca untuk
kalian yang masih unyu-unyu. Bisa juga untuk yang ingin lucu-lucuan mengenang
masa labil mengejar seseorang. :P
Sebetulnya saya ingin memberi
2,5, tapi karena tidak bisa berkoma, jadi dibulatkan menjadi 3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar